cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
PAWIYATAN
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 20, No 2 (2013)" : 10 Documents clear
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) DI SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK FULLDAY Ulfah, Maulidya
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran PAIKEM dirancang agar mengaktifkan anak dan mengembangkan kreativitas sehingga efektif dengan inovatif namun tetap menyenangkan. Siswa melakukan kegiatan beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan belajar sambil bermain dan bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu. Sekolah fullday adalah model sekolah umum sehari penuh yang memadukan sistem pengajaran secara intensif. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan secara kualitatif, dengan mengambil latar penelitian di Sekolah TK Aisyiyah Nyai Ahmad Dahlan Fullday Yogyakarta. Pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara bebas terpimpin dan dokumentasi. Data yang sudah didapatkan, selanjutnya dianalisis dengan konsep analisa data mengalir. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber ganda dan metode ganda. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan PAIKEM dilaksanakan melalui pola kehidupan yang Islami dan dituangkan dalam kegiatan bermain dan belajar di lingkungan sekolah. Pelaksanaan PAIKEM bertujuan untuk mewujudkan visi sekolah yang tertuang dalam semboyan unggul dalam kecerdasan spiritual, emosional dan intelektual. Pendekatan yang dominan adalah keteladanan dan pembiasaan. Prinsip pengembangan PAIKEM antara lain: keterampilan bertanya dan pengelolaan kelas. Metode yang dikembangkan meliputi: bercerita, bermain, bernyanyi, tanya jawab, karyawisata, proyek,  sosiodarama, demonstrasi. Hasil pelaksanaannya di lingkungan sekolah baik, hal ini dapat dilihat dari pengabdian tinggi para guru, keaktivan siswa, penilaian pihak atasan, reputasi sekolah yang baik, pelaksanaan tiga ranah psikologis pembelajaran yang sudah di terapkan, prestasi siswa dan guru serta dukungan sarana dan lingkungan. Kata Kunci : Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,  efektif dan menyenangkan
PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR AKIDAH AKHLAK MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DI MTS RAUDHATUL MUTA’ALLIMIN TUGU SEMARANG Maemunah, Siti
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran Akidah Akhlak di madrasah biasanya lebih menekankan pada metode ceramah, bersifat hafalan, dan cenderung berpusat pada guru (teacher centered) sehingga  pembelajaran yang ada kurang efektif. Observasi dilakukan di MTS Raudhatul Muta’allimin kecamatan Tugu Kota Semarang. menunjukkan bahwa hasil belajar, motivasi dan aktivitas belajar siswa masih rendah (ketuntasan belajar klasikal masih sebesar 52%). Salah satunya disebabkan oleh model pembelajaran yang diterapkan guru kurang variatif. Siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga aktivitas belajar rendah. Penelitian ini mencoba menerapkan model pembelajaran  kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dirancang 3 siklus dengan 6 kali pertemuan.. Evaluasi hasil dan refleksi tindakan pembelajaran sebanyak tiga siklus, diperoleh data bahwa pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan lebih efektif dengan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan mampu meningkatkan hasil belajar dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam aktivitas belajar pada mata pelajaran Akidah akhlak. Hasil selama proses pembelajaran berupa tes dan observasi mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 72,4% menjadi 82,8% pada siklus II dan 93,1% pada siklus III. Sementara aktivitas belajar sebesar 51,72% dari siklus I menjadi 72,41% pada siklus II dan 89,65% pada siklus III. Demikian halnya dengan tingkat motivasi belajar meningkat dari kategori cukup dari siklus I menjadi kategori baik dengan prosentasi 100% pada akhir siklus III. Penggunaan materi akidah akhlak bisa disesuaikan dengan model cooperative learning tipe STAD. Kata Kunci : STAD, motivasi, aktivitas belajar, hasil belajar.
DESIGNING A SET OF INSTRUCTIONAL ENGLISH MATERIALS FOR SECRETARIAL STUDENTS Dewi, Radeni Sukma Indra
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is an attempt to find out what kinds of English materials are needed by secretarial students and their opinion about the existing English material, to describe how the “English for Secretary” is developed in English teaching material for the secretarial students, finding out whether the “English for Secretary” in English teaching material is effective and appropriate for the secretarial students of vocational school. Based on the research problems, this study is aimed to develop English teaching material, using “English for Secretary” students textbook. It is done according to Standar Kompetensi Sekretaris in first grade of vocational school. The approach used in this study is Research and Development (R&D). I used all of the steps proposed by Hyland (2003:83). They are conducting survey, developing materials, expert and teacher validation, doing first revision, trying out, doing second revision, producing final product, and disseminating. The results show that “English for Secretary” is worthwhile for the students’ achievement. We can see them from the results of their scores after being taught by using “English for Secretary” students textbook. The final conclusions are as follows : First, the students said that they found it difficult with the existing English materials and sometimes they became bored. They needed an attractive materials such as English songs, or animated movies. Second, I developed material which is called “English for Secretary” students textbook. This study can encourage the students to love English lessons. They can show their speaking and writing ability in business world. “English for Secretary” not only can help the students save their beautiful mind and express their language in written or spoken form easily but it can also help the teachers to teach English more easily and in an enjoyable manner. Third, the students gave the interesting opinions about the developed material. All of them liked the material very much. The students’ achievement after being taught by using “English for Secretary” is good. Keywords : Secretary, a Set of Instructional English Materials.
PERANAN BATIK TULIS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT BAKARAN Widayati, Sri
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses sektor industri di Indonesia nampaknya tidak sepenuhnya mampu mengatasi masalah tenaga kerja dan belum sepenuhnya dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang layak pada angkatan kerja di semua lapisan masyarakat. Masyarakat yang tergolong dalam angkatan kerja berusaha dan berfikir kritis untuk dapat memnuhi kebutuhan hidupnya dan memutar roda perekonomiannya, oleh karena itu muncullah Industri-Industri kecil yang biasa dikenal dengan Industri Rumahan atau Home Industry. Di  desa Bakaran Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah memiliki Industri Rumahan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dengan Batik Tulisnya yang biasa dikenal Batik Tulis Bakaran, tidak hanya itu Batik juga mempunyai nilai seni tinggi karena proses pembuatannya dengan tulisan, dan merupakan sumber devisa diluar migas. Kata Kunci : Batik Tulis, Peningkatan Pendapatan Masyarakat
MEMADUKAN OTAK DAN HATI DALAM BIMBINGAN BELAJAR ISLAMI Rimayati, Elfi
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir di semua lembaga pendidikan di Indonesia, kecerdasan intelektual (Intelectual Quotient/ IQ) masih mendominasi ukuran kecerdasan seseorang bahkan menjadi penentu kelulusan peserta didik. Tuntutan terhadap aspek kecerdasan  intelektual ini disinyalir menjadi pemicu rendahnya moralitas peserta didik lantaran kecerdasan-kecerdasan lain seperti kkecerdasan emosi (Emotional Quotient/EQ), kecerdasan spiritual (Spiritual  Quostient/SQ), kecerdasan sosial (Social Quostient/SsQ), dan kecerdasan personal (Personal Quostient/ PQ) yang bermuara di dalam hati masih terabaikan. Dari perspektif  Bimbingan dan Konseling, hal ini terjadi lantaran bidang bimbingan belajar yang bertugas mengembangkan potensi kecerdasan peserta didik masih berkutat pada teratasinya masalah-masalah akademik, sedang akhlak mulia yang seharusnya membingkai kecerdasan akademik belum digarap maksimal. Bimbingan dan Konseling dalam spektrumnya yang lebih luas  bertujuan memandirikan peserta didik hingga ia bisa hidup bahagia.  Untuk bisa hidup bahagia kecerdasan akademik saja tentu tak menjamin. Kecerdasan-kecerdasan lain seperti EQ, SQ, SsQ dan PQ mutlak diperlukan. Sebagai agama yang sempurna Islam menawarkan solusi bagi terbentuknya multi kecerdasan tersebut melalui Bimbingan Belajar yang berwawasan Islami. Kata kunci: Bimbingan Belajar, IQ, EQ, SQ, SsQ, dan PQ
STUDI PENINGKATAN MUTU PEMBUATAN DAN REKONDISI PEGAS ULIR JIS G4801 SUP 9 DI BALAI YASA PT. KERETA API INDONESIA MANGGARAI JAKARTA Sugondo, Sugondo
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses produksi yang diaplikasikan untuk membentuk material dapat mengubah sifat dari suatu material. Pada penelitian tentang Studi Peningkatan Mutu Pembuatan dan Rekondosi Pegas Ulir JIS G4801 SUP 9 di Balai Yasa PT. Kereta Api Indonesia Manggarai Jakarta sebagai komponen bogie kereta api, Adapun proses perlakuan panas bertujuan untuk mengubah sifat mekanik pada produk melalui mekanisme transformasi difusi maupun geser. Perlakuan panas pada proses pembuatan pegas diperlukan untuk menaikkan σu (kekuatan ultimate), sehingga kita mendapatkan perbandingan E u σ sebesar-besarnya. Dengan semakin tingginya perbandingan ini, maka umur pegas juga akan lebih panjang. Bahan dasar pegas yang digunakan adalah baja  JIS G4801 SUP 9.Tujuan dari penelitian ini untuk perancangan proses pembuatan dan control kualitas yang tetapdapat dilaksanakan oleh Balai Yasa Manggarai Jakarta, mempertahankan harga yang relative rendah dan pemanfaatan dan mempertahankan kualitas pegas ulir yang telah mengalami pengurangan regangan setelah terpakai, diperbaiki kembali. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan adanya peningkatan harga kekerasan dan perubahan struktur mikro dari material pegas sehingga peningkatan mutu pembuatan dan perbaikan pegas ulir di Balai Yasa Manggarai dapat tercapai. Dari literatur diperoleh bahwa mekanisme yang menyebabkan proses penguatan ini adalah transformasi martensitik, dan mekanismenya bergantung pada temperatur dan waktu. Berdasarkan harga keuletan, rasio E u σ , dan penampakan inklusi, material dasar pegas JIS G4801 SUP 9 asal Jepang cukup baik untuk dipilih sebagai material dasar pegas ulir. Dan proses produksi pegas ulir di Balai Yasa Manggarai diperlukan kontrol kualitas yang baik serta memenuhi standar proses pembuatan pegas ulir agar peningkatan mutu selalu tercapai. Kata kunci : Pegas ulir, Perlakuan panas, Analisa proses produksi
MENANAMKAN JIWA WIRASWASTA MELALUI PENDIDIKAN Yanto, Tri
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih ada sebagian orang beranggapan bahwa kewiraswastaan adalah merupakan dunianya para pengusaha besar dengan modal yang besar pula yang semata-mata menghasilkan untung. Pengertian kewiraswastaan sebenarnya tidaklah sesempit hanya mencari untung yang bersifat materi saja, tetapi menyangkut semua aktivitas baik yang bersifat profit oriented maupun yang di luar itu, misalnya di lingkungan BUMN, Koperasi, Pendidikan dan sebaginya. Kewiraswastaan adalah sifat-sifat keberanian, kekuatan dan keteladanan dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri, pendekar kemajuan baik dalam kekaryaan pemerintahan maupun di luar pemerintahan dalam arti yang menjadi pangkal keberhasilan seseorang. Untuk menanamkan jiwa wiraswasta dapat dimulai sejak dini, baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal bisa mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai jenjang perguruan tinggi. Kata kunci: jiwa wiraswasta, pendidikan.
THE EFFECTIVENESS OF USING DIRECT METHOD COMPARED WITH TOTAL PHYSICAL RESPONSE IN TEACHING VOCABULARY ON HOBBIES AND DAILY ACTIVITIES TO SIXTH GRADERS STUDENTS Ratno, Ratno
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is an experimental research. In this study, the writer limits the discussion by stating the following problems:” How well do Elementary students produce their vocabulary after being taught using Total Physical Response?”, “How well do Elementary students produce their vocabulary after being taught using Direct Method?”, “Is there any difference result of teaching vocabulary to Elementary students, using Direct Method and Total Physical Response?”. The aim of this experimental research is first; to analysis how well the Direct Method influences the students in learning vocabulary. Second, how well the Total Physical Response influences the students in learning vocabulary. So, we can determine whether there is significance difference in the achievement between students who were taught using Direct Method and taught by using Total Physical Response. There were three steps in conducting this experimental research; choosing the sixth graders of MI Al Iman Gunung Pati as the population, taking two groups of the students as samples; one as an experimental group and the other as a control group that consist of 16 students each group and after that conducting the real experiment. To obtain the data, the writer used post-test only in implement the step. The result of this research showed that the experimental group got better achievement than the control group. Dealing with this experimental research, the writer suggests that Direct Method can be used as a method in teaching vocabulary to sixth graders of elementary school. The purpose is to create a new situation that makes students interested in learning English. Keywords: Teaching, Elementary School, Vocabulary, Direct Method, and Total Physical Response
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU PAUD (PENDIDIKAN ANAK USIA DINI) DI PROVINSI JAWA TENGAH Setiawan, Risky
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Motivasi belajar guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah; (2) kinerja guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah; (3) pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan profesionalitas guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian adalah penelitian desain eksperimental dengan dua variabel yakni motivasi dan kinerja guru PAUD. Objek penelitian adalah 100 guru PAUD yang dipilih secara acak merupakan mahasiswa IKIP Veteran Jawa Tengah dan guru PAUD di Jawa Tengah. Instrumen kuesioner divalidasi dengan uji validitas konstruk serta analisis kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) motivasi guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa 80% guru PAUD memiliki motivasi tinggi untuk menjadi guru yang profesional; (2) kinerja guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa 81,4% guru masuk dalam kategori profesional; (3) Hasil regresi motivasi guru PAUD dapat menunjukkan pengaruhnya yang signifikan terhadap kinerja guru PAUD. Hal ini didasarkan pada pengujian statistik dengan regresi linear sederhana yang menghasilkan nilai t hitung sebesar 2.309 dan nilai signifikansinya sebesar 0,049. Oleh karena nilai t hitung > t tabel (=1,98), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh dari motivasi guru PAUD terhadap kinerja dan profesionalitas guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah. Kata Kunci: motivasi, belajar, kinerja, profesional, PAUD
TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW MAHASISWA PJKR REGULER DAN NONREGULER FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Huda, Nurul
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan dan perbedaan dalam bermain sepaktakraw mahasiswa PJKR reguler dan nonreguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Populasi adalah mahasiswa putra program studi PJKR reguler dan nonreguler semester ganjil tahun 2007/2008 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang memilih mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw sebanyak 149 orang Mahasiswa PJKR reguler sebanyak 58 orang dan PJKR nonreguler 91 orang. Teknik pengambilan sampel secara sensus, Metode penelitian dengan metode survey, teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes keterampilan bermain sepaktakraw buatan M. Husni Thamrin (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 149 orang testee, 3 orang (2,01%) berkategori ”Baik Sekali”, 18 orang (12,08%) berkategori ”Baik”, 76 orang (50,01%) berkategori ”Sedang”, 51 orang (34,23%) berkategori ”Kurang”, dan 1 orang (0,67%) berkategori ”Sangat Kurang”. Kalau dilihat dari masing- masing program studi, untuk prodi PJKR reguler yang berjumlah 58 orang, 3 orang (5,17%) berkategori ”Baik Sekali”, 11 orang (18,97%) berkategori ”Baik”, 25 orang (43,10%) berkategori ”Sedang”, 19 orang (32,76%) berkategori ”Kurang”, yang berkategori ”Sangat Kurang” tidak ada. Program studi PJKR nonreguler berjumlah 91 orang, yang berkategori ”Baik Sekali” tidak ada, 7 orang (7,70%) berkategori ”Baik”, 51 orang (56,04%) berkategori ”Sedang”, 32 orang (35,16%) berkategori ”Kurang”, dan hanya 1 orang (1,1%) berkategori ”Sangat Kurang”. Mahasiswa PJKR reguler memiliki tingkat keterampilan lebih baik bila dibandingkan dengan non reguler dikarenakan memiliki kategori ”Baik” persentasenya lebih besar dan kategori ”Kurang” persentasenya lebih kecil. Kata Kunci : Sepaktakraw, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Mahasiswa PJKR

Page 1 of 1 | Total Record : 10